Rahasia Di Balik Tes Kesehatan Sekolah Kedinasan yang Membuat Mereka Sukses!

Rahasia Di Balik Tes Kesehatan Sekolah Kedinasan yang Membuat Mereka Sukses

Tes Kesehatan Sekolah Kedinasan | Tes kesehatan menjadi salah satu komponen penting dalam proses seleksi masuk sekolah kedinasan. Tes ini bertujuan untuk memastikan calon siswa memiliki kondisi fisik dan kesehatan yang memadai untuk mengikuti pendidikan dan melaksanakan tugas di lingkungan sekolah kedinasan.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara rinci mengenai tes kesehatan sekolah kedinasan, termasuk jenis-jenis tes yang biasanya dilakukan dan bagaimana cara menghadapinya dengan baik.

BACA JUGA : Cara Membuat Surat Keterangan Tanda Miskin (SKTM) Terbaru 2023

Mengapa Tes Kesehatan Penting?

Tes kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam seleksi masuk sekolah kedinasan. Sekolah kedinasan umumnya menawarkan program pendidikan yang intensif dan menuntut, sehingga calon siswa harus memiliki kondisi fisik dan kesehatan yang optimal.

Dengan mengikuti tes kesehatan, sekolah dapat memastikan bahwa calon siswa memenuhi persyaratan dasar untuk dapat mengikuti program pendidikan dengan baik.

BACA JUGA : Apa Itu Tes Kesehatan EKG?

Apa Itu Test Kesehatan ?

Test Kesehatan merupakan salah satu bagian dari test masuk sekolah kedinasan(Perguruan Tinggi Kedinasan) yang memakan banyak korban setiap tahunnya,jadi sangat banyak orang yang kecewa setiap tahunnya karena ketika sudah berhasil melewati test Akademik mereka harus menghenstikan perjuangannya di test Kesehatan,

Test kesehatan tiap Sekolah Kedinasan berbeda-beda ada yang sangat ketat dan ada juga yang tidak terlalu ketat.

Perbandingan ketat dan tidak terlalu ketat disini tidak terlalu jauh berbeda ada yang hanya dibedakan dari kuantitasnya saja,seperti misalnya di AKPOL tidak diperbolehkan minus mata yang fatal sedangkan di STAN masih bisa ditoleransi sebagian, disini saya dapat merekomendasikan anda untuk mengunjungi Gramedia di toko tersebut terdapat banyak buku tips-tips masuk kebeberapa universitas. kembali lagi ke topik pembahasan silahkan simak berikut ini:

Contoh Sekolah Kedinasan

Contoh sekolah kedinasan yang melaksanakan test kesehatannya dengan ketat adalah:

1. AKPOL(Akademi Militer)
2. AKMIL(Akademi Polisi)
3. IPDN (Institut Pemerintah Dalam Negeri
4. TNI(AU,AD,AL)
5. STIN (Sekolah Tinggi Intelejen Negara)
6. AIM(Akademi Imigrasi)
7. AKIP(Akademi Ilmu Pemasyarakatan)

Sementara yang tidak terlalu ketat:

1. STAN(Sekolah Tinggi AKuntansi Negara)
2. STSN(Sekolah Tinggi Sandi Negara)
3. STMKG(sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi Geofisika)
4. STTD(Sekolah Tinggi Transportasi Darat)

BACA JUGA : Apa itu Jurusan Bea dan Cukai STAN

Jenis Tes Kesehatan

Disini ada beberapa hal yang dperiksa saat melaksanakan test kesehatan,saya akan memberitahu bagaimana agar bisa lolos test kesehatan dan apa saja yang menyebabkan gagal.

Test kesehatan terdiri atas;

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang

Anamnesis

Penjelasan tentang riwayat penyakit baik pada diri sendiri maupun keluarga yang saat ini atau sebelumnya pernah diderita.

Termasuk penjelasan tentang penyakit yang sifatnya diturunkan (contoh:
Asma, hypertensi) maupun tindakan pembedahan yang pernah dijalani.Dan juga riwayat penyakit orang tua dan saudara.

Anamnesis bukanlah hal yang sulit karena hanya disuruh mengisi data riwayat penyakit kita dan riwayat penyakit keluarga.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik merupakan salah satu dari bagian test kesehatan di sekolah kedinasan disini saya akan memberitahu batas wajar dan tidak wajar dalam test kesehatan,tapi tidak semua sekolah kedinasan menetapkan standarisasi yang sama seperti AKMIL dan AKPOL yang terkenall test kesehatan yang sangat ketat.

Jadi semua ini belum tentu di periksa,tapi jika anda ingin semua aman dan berjalan lancar ketika untuk melewati test sekolah kedinasan atau test masuk kerja seperti BUMN,ada baiknya mencermati hal-hal yang perlu diperbaiki,biar lulus dengan mulus.

1.Tinggi Badan

Pengukuran tinggi badan dan berat dilakukan dengan menggunakan alat disamping.Alat ini akan mengetahui sekaligus tinggi badan dan massa tubuh.

Setiap sekolah kedinasan memiliki standar tinggi badan yang berbeda-beda:
1.Tinggi badan minimal putra antara 160-165 cm
2.Tinggi badan minimal putri antara 155-163 cm

Baca Menambah Tinggi Badan
Baca Cara Membuat SKCK

2.Keserasian berat badan dan tinggi badan

Keserasian berat badan dan tinggi badan sering juga disebut Indeks Massa Tubuh(IMT)

Indeks Massa Tubuh dapat diketahui dari=Berat badan(kg) / (Tinggi Badan(meter)

Klasifikasi nilai IMT:
1.<14 kurus=”” p=”” sangat=””>2.15,0-18,4:Kurus
3.18,5-19,9:Kurus ringan
4.20,0-24,9:Normal
5.25,0-26,9:Gemuk ringan
6.27,0-29,9:Gemuk
7.>30,0:Sangat gemuk

Memenuhi syarat:

Katagori kurus s/d gemuk (IMT 15,0-29,9)

3.Mata

1.Visus (tajam penglihatan) minimal 6/20 dengan koreksi maksimal sferis, silindris atau sferosilindris 1,00 dioptri.

2.Tidak diperbolehkan adanya buta warna total. Untuk buta warna parsial masih ditoleransi.

3.Tekanan bola mata normal 6 4) Tidak boleh ditemukan adanya Exophthalmos (bola mata menonjol) maupun enophthalmos (bola mata mengecil). Contoh Exopthalmos dan Enopthalmos

4.Tidak boleh ditemukan adanya Ektropion (Kelopak mata menghadap ke luar), entropion (Kelopak mata melipat ke dalam), maupun simblefaron (Kelopak mata menempel ke bola mata)

5.Tidak boleh ditemukan adanya Ptosis (posisi kelopak mata atas turun).

6.Tidak boleh ditemukan adanya Pterigium yang berat (grade III). Pterigium grade I dan II masih ditoleransi.

7.Tidak boleh ditemukan adanya Sikatriks kornea yang menghalangi penglihatan sentral.

8.Tidak boleh ditemukan adanya Strabismus (mata juling).

BACA JUGA : Apa itu Psikotes

4.Tensi

Dinyatakan memenuhi syarat bila tensinya:
1.Tidak kurang dari 90/60 mmHG

2.Tidak lebih dari 140/90mmHG

5.Nadi

1.Memenuhi syarat apabila denyut nadinya antara 50-100 kali/menit

Jadi bisa dihitung sendiri sebelum test pake Stopwatch,gak mesti pake satopwatch pake HP atau jam juga bisa.
Jika hasil nya kurang memuaskan anda dapat memperbaikinya dengan cara olahraga yang teratur.

6.Kepala,Muka, dan Leher

– Kepala

Berikut adalah dua bentuk kepala yang sebelah kiri atau (a1) adalah yang normal sementara yan disebelah kanan (b1) tidak normal.

Ini merupakan bagian termasuk test kesehatan yang ketat jadi tidak semua Sekolah Kedinasan menetapkan kriteria seperti ini.

– Muka

Jerawat dan bekas jerawat di wajah bisa berakibat sangat fatal dalam test kesehatan,karena ada sebagian sekolah kedinasan yang menuntut salon mahasiswanya harus sempurna dari atas sampai bawah.

Berikut contoh jerawat di wajah yang berlebihan

– Leher

-Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening di leher.
-Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid (kelenjar gondok).

7.Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT)

-Tidak diperbolehkan adanya tindik pada pria dan tindik lebih dari satu
pada wanita.

Jadi kalo anda(pria) sudah mentindik telinga sebaiknya urungkan niat untuk masuk ke Sekolah Kedinasan karena hampir semua sekolah kedinasan menetapkan persyaratan ini.

Trus kalo buat cewek yang telinganya ditindik lebih dari satu kali,anda mungkin dapat terkualifikasi tapi tidak semua yang menetapkan kebijakan ini.

-Bentuk daun telinga harus normal dan simetris.

-Tidak boleh ditemukan adanya Otitis media supuratif kronik (OMSK)(Infeksi kronik pada telinga bagian tengah)

-Membran timpani (Gendang telinga) harus intak. Contoh membran
timpani yang mengalami perforasi (tidak intak)

-Tidak boleh ditemukan adanya polip hidung

-Tidak boleh ditemukan adanya Rinitis kronik atau rinitis alergi.

-Tidak boleh ditemukan adanya deviasi septum nasi yang berat. Deviasi
septum nasi ringan sampai dengan sedang masih ditoleransi

-Tidak boleh ditemukan adanya tumor pada hidung, sinus paranasal
maupun nasofaring. Contoh tumor nasofaring

-Tidak boleh ditemukan adanya Hipertrofi tonsil (pembesaran amandel)
berat (Tonsil T3-T2, T2-T3 atau T3-T3), Hipertrofi tonsil ringan (T1-T1)
s/d sedang (T2-T2) masih ditoleransi. Contoh Hipertrofi tonsil berat

7. Gigi dan mulut

-Protesa gigi depan (gigi seri atau gigi taring maksimal 1 buah)

-Gigi geraham yang hilang maksimal 4 buah dan tidak hilang berurutan.

-Tidak diperkenankan memakai Fixed orthodontic pada saat pemeriksaan kesehatan

-Tidak boleh ditemukan adanya Diskolorisasi (pewarnaan) gigi yang berat .

-Tidak boleh ditemukan adanya Hiperplasia dan hipoplasia gigi yang berat.

-Gigi persisten diperbolehkan bila tidak mengganggu estetika.

-Gigi crowding yang berat tidak diperbolekan.

-Diastema interdental masimal 3 mm.

-Gigi openbite vertical maksimal 2 mm.

-Gigi openbite horizontal (overjet) maksimal 4 mm.

-Tidak diperkenankan adanya gigi maloklusi (crossbite maksimal 2 gigi, protusif maksimal 6 mm dan progeni).

-Tidak boleh ditemukan adanya Gangrene pulpa maupun caries profunda

-Gangren radiks ditoleransi hanya 1 gigi dan harus segera di ekstraksi.

-Tidak boleh ditemukan adanya tumor pada rongga mulut

8. Lengan dan sendi bahu

-Tidak boleh ditemukan adanya Polidaktili (jari berlebih)

-Tidak boleh ditemukan adanya Deformitas pada lengan.

-Tidak terdapat kehilangan lengan, jari tangan maupun phalanx (ruas jari tangan) 4) Post fraktur (Patah tulang) harus lebih dari 1 tahun.

Jadi kalo teman-teman yang pengen masuk sekolah kedinasan tapi memiliki riwayat patah tulang harus bersabar jika belum genap 1 tahun riwayat patah tulang tersebut.Dan terus semangat dan terus berlatih agar dapat mencapai cita-citanya

9. Kaki dan sendi panggul 

-Tidak boleh ditemukan adanya Polidaktili (Jari berlebih).

-Tidak boleh ditemukan adanya Deformitas kaki.

-Tidak boleh ditemukan adanya kehilangan kaki, jari kaki maupun phalanx (buku jari kaki)

-Post fraktur (patah tulang) harus lebih dari 1 tahun.

-Flatfoot total tidak diperbolehkan, flatfoot parsial msih ditoleransi.

-Bentuk kaki X atau O been maksimal 8 cm.

-Tidak boleh ditemukan adanya Varices berat, varices ringan dan sedang masih ditoleransi.

10. Dada 

-Tidak boleh ditemukan adanya Deformitas dada.

-Tidak boleh ditemukan adanya inekomastia pada laki-laki atau fibroadenoma mammae (FAM) pada wanita.

-Jantung dan paru-paru tidak ada kelainan.

-Tidak boleh ditemukan adanya Scoliosis (tulang belakan miring).

-Tidak boleh ditemukan adanya kiposis (punggung bungkuk).

-Tidak boleh ditemukan adanya Lordosis (tulang belakang maju)

11. Abdomen (Perut) 

-Tidak boleh ditemukan adanya Hernia inguinalis.

-Post operasi hernia harus lebih dari 1 tahun.

-Lambung, hati, limpa, pancreas, usus tak ada kelainan.

-Tidak boleh ditemukan adanya Tumor atau kista intraabdomen.

-Post Laparotomi harus lebih dari 1 tahun.

12. Urogenital 

-Tidak boleh ditemukan adanya Hipospadia.

-Tidak boleh ditemukan adanya Hermaphrodit (kelamin ganda). Contoh hermaprodit seperti gambar dibawah ini :

-Tidak boleh ditemukan adanya Atrofi testis.

-Tidak boleh ditemukan adanya Undescensus tersticulorum (Testis tidak turun ke scrotum)

-Tidak boleh ditemukan adanya Tumor testis

-Varicocele ditoleransi sampai tingkat sedang.

-Tidak boleh ditemukan adanya Hydrocele.

-Kista epididimis ukuran kecil masih ditoleransi.

13. Kulit

-Acne vulgaris ditoleransi sampai tingkat sedang

-Infeksi bakteri, jamur or virus ditoleransi sapai tingkat sedang.

-Dermatitis ditoleransi sampai tingkat sedang

-Tidak boleh ditemukan adanya Urtikaria generalisata

-Hiperhidrosis ditoleransi sampai tingkat sedang.

-Tidak boleh ditemukan adanya Keloid ukuran besar

-Tidak boleh ditemukan adanya Clavus (mata ikan).

-Tidak boleh ditemukan adanya Tato atau bekas tatto

14. Sistem saraf 

-Tidak ada Riwayat trauma kepala berat;

-Tidak ada Riwayat infeksi otak atau selaput otak;

-Tidak ada Tumor serebri;

-Tidak ada Gangguan saraf-saraf otak.

-Tidak boleh ditemukan adanya Epilepsi (ayan)

15. Kelainan khusus wanita

-Tidak boleh ditemukan adanya Kista atau tumor pada vagina, uterus maupun tuba ovarium.

-Himen intak. Tidak secara langsung digunakan untuk menentukan kelulusan. Namun digunakan sebagai entry point untuk menggali latar belakang perilaku.

BACA JUGA : Apa itu Kesamaptaan

3. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang atau Tes Laboratorium adalah memeriksa seluruh keadaan tubuh kita bagian dalam.

1. Laboratorium 

-Urin rutin : protein (-), glukosa (-), bilirubin (-), Leukosit < 5/lpb, eritrosit 1-3/lpb.

-Darah rutin : a) Hemoglobin : pria 13-18 gr/dl, wanita 12-18 gr/dl. b) Leukosit : 5000-10000/mm3 c) LED : pria < 20/1jam. Wanita < 25/1 jam.

-Kimia darah : a) Glukosa puasa : < 120 mg/dl b) Kolesterol total : < 200 mg/dl c) Kreatinin < 1,5 mg/dl d) Ureum < 50 mg/dl e) SGOT < 35 gr/L f) SGPT < 40 gr/L

-Serologis : a) HbsAg (-) b) HIV (-)

-Narkoba : amphetamine, THC, morfin (-)

-PP Tes (tes kehamilan) (-)

2. Foto Toraks 

-Foto toraks harus normal.

-Tidak boleh ditemukan foto toraks dengan kelainan seperti :
a) Tuberkulosis :
b) Pneumonia :
c) Kardiomegali :
d) Skoliosis

3. EKG

-EKG harus normal.
-Tidak boleh ditemukan EKG dengan kelainan seperti :

a) Sinus Takikardia
b) Extrasystole (Premature ventricular contraction)
c) Complete Right Bundle Branch Block

Kesimpulan

Tes kesehatan sekolah kedinasan merupakan langkah penting dalam proses seleksi masuk sekolah kedinasan. Tes ini memastikan bahwa calon siswa memiliki kondisi fisik dan kesehatan yang memadai untuk mengikuti pendidikan dan melaksanakan tugas di lingkungan sekolah kedinasan.

Dalam menghadapi tes kesehatan, persiapan yang baik sangat diperlukan, mulai dari menjaga kesehatan fisik hingga mempersiapkan dokumen yang relevan.

Dengan mengikuti tes kesehatan dengan baik, Anda memiliki peluang yang lebih besar untuk diterima di sekolah kedinasan pilihan Anda.

Jadi, jika Anda ingin mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi tes kesehatan sekolah kedinasan, jangan lupa untuk mengikuti langkah-langkah persiapan yang telah disebutkan di atas.

Dengan begitu, Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk berhasil dalam proses seleksi masuk sekolah kedinasan. Selamat mencoba!

Masi ada tips test kesehatan selanjutnya,masih banyak nanti bakal saya update lagi,jadi tetap pantengin web kita zonakuliah.com

You May Also Like